15.4.13

Sistem Ekonomi





Setiap negara mempunyai permasalahan ekonomi yang berbeda dengan negara lain sehingga memerlukan pendekatan yang berbeda dalam memecahkan permasalahan ekonomi tersebut.  Menurut Samuelson dalam bukunya economics mengungkapkan ada  tiga masalah pokok ekonomi modern yang dihadapi oleh semua negara. Hal ini sejalan dengan pemikiran para ekononom modern. Tiga permasalahan tersebut adalah what, how, dan for whom. Maksudnya “what” merujuk pada barang &/ jasa apa yang diproduksi, “how” berarti bagaimana memproduksi barang &/ jasa tersebut, sedangkan “for whom” diartikan sebagai untuk siapa barang &/ jasa tersebut diproduksi.

Sistem dapat didefinisikan sebagai satu kesatuan dari berbagai unsur yang saling bekerja sama. Sistem ekonomi berarti dapat didefinisikan sebagai satu kesatuan dari berbagai unsur ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi dll) yang saling bekerja sama untuk menyejahterakan rakyat. Pilihan sistem ekonomi suatu negara dilandasi oleh faktor internal dan eksternal.

Faktor internal bisa berupa ideologi yang dianut oleh negara yang bersangkutan. Contohnya negara komunis/sosialis cenderung untuk menerapkan sistem ekonomi komando/terpusat. Sedangkan negara liberal cenderung memakai sistem ekonomi pasar/kapital. Walaupun tidak ada negara yang menerapkan secara 100% sistem ekonomi pasar maupun komando. Negara Amerika Serikat sebagai kiblat system ekonomi pasar memberikan bailout kepada produsen mobil General Electric ketika terjadi krisis ekonomi di negara tersebut pada tahun 2008. Hal ini menyalahi prinsip ekonomi pasar yang peran serta pemerintah seminimal mungkin dinihilkan. Sesuai dengan dogma Adam Smith yang menyatakan biarkan invisible hand bekerja sesuai mekanisme pasar. Cina sebagai negara komunis juga sudah berpaling untuk menerapkan sebagian prinsip ekonomi pasar. Walaupun pemerintah Cina melalui BUMNnya masih menjadi penggerak ekonomi tetapi peran serta rakyat mulai diperlebar.

Faktor eksternal bisa seperti kesuksesan suatu negara dalam menjalankan suatu sistem ekonomi sehingga negara lain mengadopsi sistem ekonomi yang sukses tersebut. Kasus Cina yang mulai mengadopsi sistem ekonomi pasar dari sistem ekonomi komando bisa dijadikan contoh.


Indonesia menerapkan ideologi Pancasila sehingga dalam UUD 45 disebutkan sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia berdasarkan sistem demokrasi Pancasila. Demokrasi berasal dari kata demos dan cratos, yang mengartikan bahwa ekonomi besaral dari, oleh, dan untuk rakyat. Pemerintah Indonesia masih menentukan harga bahan bakar minyak maupun tarif dasar listrik melalui BUMNnya. Tetapi kecenderungan yang terjadi sekarang sistem ekonomi Indonesia sudah mulai mengadopsi sistem ekonomi kapitalis. Sebagai bahan refleksi mungkin harga bawang merah yang melambung tinggi sebagai akibat system pembentukan harga pasar yang berlaku. Ketika kuota impor sayur dan holtikultura diterapkan dengan tujuan untuk melindungi petani dalam negeri yang sedang panen agar harga tetap tinggi, ternyata penawaran dari petani dalam negeri tidak sebanding dengan permintaan pasar. Yang terjadi harga melonjak tajam, hal ini juga yang terjadi dengan harga daging sapi di Indonesia sebagai harga daging termahal di dunia.

Deky Suprianto
Mengajar dengan diperkuat oleh tulisan semakin mantap. SQ 19.

0 komentar:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Blogger Template by Blogcrowds